Secara
garis besarnya sistem pendinginan air di atas dapat dibagi dalam 3 tipe /
konstruksi, meliputi : (a). tipe Hopper, (b). tipe Radiator dan (c). tipe
Kondensor.
Motor
diesel dengan sistem pendinginan tipe hopper, efek pendinginan diperoleh dengan
merambatkan panas blok selinder ke air pendingin, sehingga air akan menguap ke
permukaan. Dalam jangka waktu operasi tertentu (40 menit sampai 1 jam) air
pendingin dalam tangki harus ditambahkan. Indikator jumlah air pendingin tipe
hopper ini biasanya menggunakan bola apung. Jika bola apungnya sudah tidak
tampak, berarti jumlah air pendingin sudah menyusut dan perlu ditambahkan.
Motor
diesel dengan sistem pendinginan tipe radiator, biasanya dilengkapi dengan
kipas pendingin (cooling fan) dan tutup radiator. Saat mesin beroperasi, air
yang berada di sekitar blok selinder menjadi panas dan bergerak naik ke tangki
bagian atas dengan melewati sirip-sirip (fin) radiator. Efek pendinginan
diperoleh dari aliran udara dari kipas pendingin ke sirip-sirip (fin) radiator.
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan udara di dalam tangki yang
berakibat titik didih air pendingin akan lebih tinggi dari 1000C, sehingga
dapat memperlambat proses penguapan. Keuntungannya dibandingkan dengan tipe
hopper adalah frekwensi penambahan jumlah air pendingin ke dalam tangki lebih
rendah.
Motor
diesel dengan sistem pendinginan tipe kondensor juga dilengkapi dengan kipas
pendingin (cooling fan), akan tetapi bagian atasnya tidak ditutup (tidak
memiliki tutup radiator). Efek pendinginannya memanfaatkan prinsip kondensasi
(pengembunan). Uap air pendingin dilewatkan ke pipa-pipa kecil yang dialiri
udara dari kipas pendingin, sehingga akan mengembun dan menjadi air kembali.
Air tersebut akan ditampung dalam tangki kondensor. Saat jumlah air pendingin
dalam tangki bawah (di atas blok selinder) berkurang maka tekanan udaranya akan
turun (terjadi kevacuman). Hal itu mengakibatkan air dalam tangki kondensor
tersedot ke tangki bawah (di atas blok).
Keuntungan
sistem pendinginan tipe radiator dan tipe kondensor dibandingkan dengan tipe
hopper adalah mesin dapat dioperasikan selama kurang lebih 10 jam secara terus
tanpa menambahkan air pendingin ke dalam tangki.
(sumber
: teknik dasar motor diesel pdf)
0 Response to "Tipe-Tipe Sistem Pendinginan Air Diesel Penggerak Generator"
Post a Comment